Wamen Arcandra Bilang Tak Semua Pelanggan Dapat Harga Gas Mahal, ini Alasannya


Merdeka.com - ‎Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak semua konsumen gas di Indonesia membeli dengan harga mahal. Pemerintah berupaya membuat harga gas terjangkau.
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, mengatakan ada beberapa struktur yang mempengaruhi penetapan besaran harga ke konsumen. Kondisi ini membuat harga gas sampai ke konsumen tidak sama.
"Sewaktu compare bandingkan harga gas sebaiknya kita melihat komparasinya harus apple to apple. Apakah harga gas di hulu atau sudah harga mainstream atau harga LNG atau harga gas ini harga yang sudah disubsidi oleh negara," kata Arcadra, saat menghadiri Hilir Migas Expo, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (27/9).
Menurut Arcandra, penetapan‎ harga gas di Indonesia tidak seluruhnya mahal. Dia menyebut ada harga gas sebesar USD 5 per MMBTU dan ada pula harga gas yang ditetapkan sebesar USD 9 per MMBTU.
‎"Pak di Malaysia misalnya 7 dolar kenapa kita 9 dolar, ini perumpaan. Ada tidak kita punya harga yang cuma 5 dolar? Ada. Ada nggak 9 dolar? ada," tuturnya.
Arcandra mengungkapkan, pemerintah terus berupaya harga gas di Indonesia terjangkau, agar konsumen gas yang kebanyakan sektor industri dapat bersaing dengan industri luar negeri dalam biaya produksi.
"‎Bandingkan dilihat menyeluruh dibandingkan pembanding harus sama. Tentu kita di pemerintah berkewajiban menyediakan gas yang affordable untuk semua pihak maupun BUMN kita," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Sumber:Merdeka.com
Share:

Recent Posts