Ibu Kota Pindah, Konsumsi Listrik Jakarta Berkurang 1.000 MW


Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori
Merdeka.com - General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya M Ikhsan Asaad mengatakan, pemindahan ibu kota negara dengan memindahkan kantor pusat pemerintahan negara ke dua kabupaten di Kalimantan Timur, akan mengurangi konsumsi listrik sekitar 1.000 Mega Watt (MW).
"Saya kira sekarang ini demand enggak terlalu besar 1.000 MW mungkin pindah ke sana," kata Ikhsan, di Jakarta, Selasa (3/9).
Menurutnya, meski Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara, tetapi Jakarta masih akan menjadi pusat bisnis. Kondisi ini membuat konsumsi listrik akan tetap tumbuh. "Kalau misal pindah ibu kota itu yang pindah cuma pusat pemerintahan, kantor-kantor kementerian. Jadi Jakarta tetap sebagai kota bisnis," ujarnya.
Penurunan konsumsi listrik akibat pemindahan ibu kota akan tergantikan dengan peningkatan konsumsi kendaraan listrik. Iksan pun yakin penggunaan kendaraan listrik berkembang dan berujung pada kenaikan konsumsi listrik sebab telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun2019 tentang percepatan pengembangan kendaraan listrik.
"Apalagi sudah ditandatanganin Perpres mobil listrik potensi pasar luar biasa, kalau 1 juta mobil nge-charge satu hari 3 kWh," tuturnya.
Direktur PLN Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS mengungkapkan, PLN berupaya meningkatkan pelayanannya meski Jakarta tidak lagi jadi ibu kota negara, mendukung kota tersebut menjadi pusat bisnis Indonesia. "Meski pun Jakarta tidak jadi ibu kota lagi PLN komit memberikan pelayanan listrik Jakarta," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Meski demikian, Jakarta akan tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, bahkan akan disulap menjadi kota bisnis berskala besar.
"Jakarta akan baik-baik saja, dan akan terus diperbaiki, di support menjadi kota bisnis yang berskala Asean lah. Supaya tidak kalah jauh sama Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Merdeka.com
Share:

Recent Posts